Kesatria


Bab vi
Golongan kesatria

1. Raden Werkudara


Nama lain : Bayusuta, Balawa, Bima, Pandhusiwi, Kusumadilaga, Kusumayuda, Sena Wjiasena, Gandawastratmaja, Bartasena
Ayah : Prabu Pandhu Dewanata
Ibu : Dewi Kunthi
Istri : Dewi Arimbi berputra Raden Gathutkaca
Dewi Nagagini berputra Raden Antasena
Dewi Nagagini berputra Raden Antareja
Kesatrian : Jodhipati
Senjata : Kuku Pancanaka dan Gada Rujakpolo

Werkudara adalah putra kedua Prabu Pandhu dengan Dewi Kunthi. Ia mempunyai dua orang saudara kandung bernama Puntadewa dan Arjuna, serta 2 orang saudara lain ibu yang bernama Nakula dan Sadewa.  Saudara yang terekenal dalam epos Ramayana adalah Anoman. Werkudara sering diperdaya oleh Kurawa dan diharapkan kematiannya. Dalam pencarian jati dirinya, Bima sering diberi tugas oleh gurunya yang diminta oleh Kurawa untuk membunuh Werkudara. Tugas itu antara lain mencari kayu gung susuhing angin dan air banyu perwitasari, di mana tugas itu tidak mungkin dikerjakan. Werkudara mati sempurna (moksa) bersama keempat saudaranya setelah akhir perang Baratayuda.

2. Raden Arjuna

Nama lain : Janaka, Margana, Kuntadi, Kombang Ali Ali, Kalitji, Indratanaya
Ayah : Prabu Pandhu Dewanata
Ibu : Dewi Kunthi
Istri :
1. Dewi Sumbadra, berputra Raden Abimanyu
2. Dewi Larasati, berputra Raden Sumitra dan Bratalaras
3. Dewi Srikandhi
4. Dewi Palupi, berputra Bambang Irawan
5. Dewi Jimambang, berputra Kumaladewa dan Kumalasakti
6. Dewi Ratri, berputra Bambang Wijanarka
7. Dewi Dresnala, , berputra Raden Wisanggeni
8. Dewi Wilutama, berputra Bambang Wilugangga
9. Dewi Manuhara, yang melahirkan 2 orang putri yaitu Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati
10. Dewi Supraba, berputra Bambang Prabakusuma
11. Dewi Antakwulan, berputra Bambang Antakadewa
12. Dewi Maeswara
13. Dewi Retno Kasimpar
14. Dewi Juwitaningrat, berputra Bamabang Sumbada
15. Dewi Dyah Sarimaya
Kesatrian : Madukara
Aji aji : Palimuan, Tunggengmaya, Sepiangin, Mayabumi, Pengasih,Asmaragama
Senjata : Gendewa, Panah Ardadedali, Panah Cundamanik, Keris Kiai Kalanadah, Panah Sangkali, Panah Candranila, Panah Sirsha, Keris Kiai Sarotama, Keris Kiai Baruna, Keris Pulanggeni, Terompet Dewanata, Cupu berisi minyak Jayengkaton, kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kiai Pamuk

Arjuna adalah anak kedua dari Prabu Pandhu Dewanata dengan Dewi Kunthi sedangkan kedua saudaranya yaitu Puntadewa dan Werkudara, dan juga 2 orang saudara lain ibu yaitu Nakula dan Sadewa dari Prabu Pandhu Dewanata dengan Dewi Madrim. Dalam perang Baratayuda Arjuna dapat membunuh Bisma yang ada di pihak Kurawa karena sebelumnya ia segan untuk membunuhnya karena masih terbayang bayang kasih sayang Bisma kepadanya. Di dalam perang itu ia juga bertarung dengan Karna dan berhasil membunuhnya karena dendam atas putranya, yaitu Abimanyu yang terbunuh saat perang.

3. Raden Nakula

Nama lain : Pinten
Ayah : Prabu Pandhu Dewanata
Ibu : Dewi Kunthi
Istri : Dewi Sayati yang berputra Bambang Pramusinta
Dewi Srengganawati yang melahirkan seorang putri yang bernama Dewi Sritanjung
Kesatrian Bertempat di negara : Sawojajar

Raden Nakula merupakan anak keempat dari Pandhu Dewanata dengan Dewi Madrim. Raden Nakula mempunyai aji Pranawajati yang membuat Nakula tidak akan dapat lupa tentang segala hal yang diketahui. Ia juga mempunyai cupu berisi Banyu Panguripan ( Air kehidupan). Setelah perang Baratayuda, Nakula diangkat menjadi raja negara Mandraka sesuai dengan amanat Prabu Salya , kakak Dewi Madrim (ibu Nakula).

4. Raden Sadewa

Nama lain : Tansen
Ayah : Prabu Pandhu Dewanata
Ibu : Dewi Kunthi
Istri : Dewi Srengginiwati yang melahirkan seorang putra yang bernama Bambang SIdapaksa
Kesatrian Bertempat di negara : Bumiretawu

Raden Sadewa adalah putra kelima Prabu Pandhu Dewanata degan Dewi Madrim.  Ia juga memiliki aji Purnamajati yang dapat mengerti dan mengingat dengan jelas semua peristiwa. Setelah perang Baratayuda selesai, Raden Sadewa  menjadi patih negara Astina mendampingi Prabu Puntadewa.

5. Raden Antareja

Ayah : Werkudara
Ibu : Dewi Nagagini
Istri : Dewi Ganggi berputra  Arya Danurwenda
Kesatrian Bertempat di negara : Randhuwatang
Aji : Wisa Danurdana

Raden Antareja sejak kecil tinggal bersama ibu dan ayahnya di Saptapratala (dasar bumi) maka setelah dewasa ia memutuskan untuk mencari ayah kandungnya. Di tengah perjalanan ia menemukan mayat wanita yang ada di sebuah perahu yang bukan lain adalah Dewi Sumbadra, istri Arjuna. Lalu ia menghidupkannya dengan menggunakan Napakawaca. Tiba tiba ia diserang oleh Gathutkaca yang diberi tugas untuk mengawasi mayat Sumbadra untuk menangkap pelaku pembunuhan Sumbadra. Sumbadra pun melerai perkelahian tersebut dan saling memperkenalkannya satu dan yang lain. Mereka berdua gembira atas pertemuan itu. Kedua putra Bima itupun bekerja sama untuk menangkap pelaku pembunuhan Sumbadra, yang sebenarnya adalah Burisrawa (Cerita tersebut adalah cuplikan dari lakon Sumbadra Larung).

6. Raden Gathutkaca

Nama lain : Pubaya, Arimbatmaja, Kacanagara, Inten Simbaraja, Sambang Raga, Bimasiwi, Guritna, Gurudaya, Kancingjaya
Ayah : Raden Werkudara
Ibu : Dewi Arimbi
Istri : Dewi Pregiwa
Kesatrian Bertempat di negara : Pringgodani
Aji aji : Pecagragam Narantaka, Siyung Brajadhenta, Tangan Kiwa Brajalamatan, Tangan Tengen Brajamusthi, geger Brajawikalpa, Kotang Antakusuma, Kasut Padakacerma, Basunandha

Sewaktu lahir tali pusar Gathutkaca tidak bisa dipotong. Akhirnya dipotong dengan 
menggunakan senjata Karna yang bernama Kunta, tapi sarung senjata itu malah masuk ke perut Gathutkaca dan menambah kesaktiannya. Atas kehendak para Dewa, bayi Gathutkaca dilempar ke kawah Candradimuka dan di masukan juga senjata senjata para Dewa, sehingga bayi tersebut menjadi lebih kuat. Oleh karena itu Gathutkaca berotot kawat dan tulang besi, ia juga bisa terbang. Dalam perang Baratayuda Gathutkaca tewas karena oleh senjata Karna yang bernama Kunta Wijayadanu.

7. Raden Abimanyu

Nama lain : Angkawijaya, Jaya Murcita, Kirityatmaja, Sumbadraatmaja, Wanudara, Wirabatana
Ayah : Raden Arjuna
Ibu : Dewi Sumbrada
Istri : Dewi Utari
Senjata : Keris Kalandhah

Kematian Abimanyu sangat tragis. Ia dihujani senjata oleh pihak Kurawa karena ia terperangkap dalam formasi Kurawa. Abimanyu terlihat seperti landak karena berbagai senjata tertancap di tubuh Abimanyu. Konon tragedi itu merupakan resiko pengucapan sumpah ketika melamar Dewi Utari, bahwa dia masih belum punya istri dan apabila telah beristri maka dia siap mati tertusuk berbagai senjata ketika perang Bharatayuda. Abimanyu berbohong karena ketika itu ia sudah beristrikan Dewi Siti Sundari.

8. Raden Laksmana

Nama lain : Widagda, Sumitratmaja
Ayah : Prabu Dasarata
Ibu : Dewi Sumitra
Kesatrian bertempat di : Girikastuba
Senjata : Jemparing Naracabala , Panah Banuwastra
Aji aji : Rajah Kalacakra , mantra Kalacakra

Selama 13 tahun ia selalu mengikuti Ramawijaya dan Dewi Sinta selama menglami masa pengasingan. Ia membantu perjuangan Ramawijaya dalam merebut dan membebaskan Dewi Sinta dari tangan Prabu Dasamuka. 

9. Raden Dursasana

Ayah : Prabu Drestarasta
Ibu : Dewi Gandari
Kesatrian bertempat di : Banjarjungut
Senjata : keris Kyai Barla

Dalam permainan judi, Kurawa memaksa Pandawa untuk mempertaruhkan Drupadi sebagai taruhan. Karena Pandawa kalah, Duryudana memerintahkan Dursasana untuk menelanjangi Drupadi di depan umum. Dalam keadaan tertekan Drupadi meminta pertolongan Dewa. Sri Kresna menolngnya dengan kekuatan magis, akhirnya pakaian Drupadi yang ditarik Dursasana tidak ada habisnya. Dursasana pun jatuh kelelahan karena menarik pakaian tersebut. Dalam perang Baratayuda ia mati di tangan Werkudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar