Bab vii
Golongan wayang putri
1. Dewi
Gendari
Ayah :
Prabu Gandara
Ibu : Dewi
Gandini
Suami :
Prabu Destarastra
Bertempat
di negara : Plasajenar
Dewi
Gendari menikah dengan Prabu Destarastra. Dari perkawinan tersebut ia
memperoleh 100 orang anak, tetapi pada waktu lahirnya berwujud gumpalan darah
kental, yang oleh dewi Gendari dicerai beraikan menjadi seratus potongan dan
atas kehendak Dewata menjelma menjadi Bayi Manusia. Keseratus anak Dewi Gendari
tersebut kemudian dikenal dengan nama Sata Kurawa.
2. Dewi
Kunthi
Nama lain :
Ratu Jimat, Dewi Prita
Ayah :
Prabu Basukunti
Ibu : Dewi
Dayita
Suami :
Prabu Pandhu Dewanata yang berputra Puntadewa, Bima, dan Arjuna
Dewi Kunthi
menikah dengan Prabu Pandhu, dari perawinan itu ia memperoleh tiga putra yang
bernama Puntadewa, Werkudara, dan Arjuna. Sebelum menikah dengan Pandhu, ia
telah memiliki seorang putra dari Bathara Surya sebagai akibat kesalahannya
membaca mantera Aji Pepanggil ajaran Resi Druwasa. Putranya tersebut dikenal
dengan nama Adipati Karna.
3. Dewi
Madrim
Ayah :
Prabu Mandrapati
Ibu : Dewi
Tejawati
Suami :
Prabu Pandhu Dewanata yang berputra Nakula dan Sadewa
Bertempat
di negara : Mandaraka
4. Dewi
Srikandhi
Ayah :
Prabu Drupada
Ibu :
Gandawati
Suami :
Raden Arjuna
5. Dewi
Drupadi
Nama lain :
Dewi Kresna
Ayah :
Prabu Drupada
Ibu : Dewi
Gandawati
Suami :
Prabu Puntadewa
Dalam
permainan judi, Kurawa memaksa Pandawa untuk mempertaruhkan Drupadi sebagai
taruhan. Karena Pandawa kalah, Duryudana memerintahkan Dursasana untuk
menelanjangi Drupadi di depan umum. Dalam keadaan tertekan Drupadi meminta
pertolongan Dewa. Sri Kresna menolngnya dengan kekuatan magis, akhirnya pakaian
Drupadi yang ditarik Dursasana tidak ada habisnya. Dursasana pun jatuh
kelelahan karena menarik pakaian tersebut. Setelah itu Drupadi bersumpah tidak
akan menyaggul rambutnya sebelum keramas darah Dursasana.
6. Dewi
Sinta
Nama lain :
Dewi Janaki
Ayah :
Prabu Janaka, raja negara Mantili
Suami:
Prabu Ramawijaya
Bertempat
di keraton : Manthili
Dengan
setia ia mengikuti suaminya, Ramawijaya menjalani pengasingan. Karena terpesona
oleh keindahan Kijang Kencana penjelmaan Kala Marica, Dewi Sinta akhrnya
diculik oleh Prabu Dasamuka dan ditawan di taman Argasoka negara Alengka hampir
12 tahun lamanya. Meskipun demikian Dewi Sinta masih tetap terjaga kesuciannya
berkat pertolongan Dewi Trijatha. Ia akhirnya dibebaskan oleh Ramawijaya
setelah mengalahkan Prabu Dasamuka dan semua senapati perangnya. Karena kecurigaan
Prabu Rama terhadap kesucian Dewi Sinta walau telah dibuktikan dengan hukum
bakar di Alengka (Sinta Obong). Kemudian ia diasingkan dari istana Ayodya dan
hidup di pertapaan Resi Walmiki. Di sanalah dia melahirkan kedua putra
kembarnya yang bernama Lawa dan Kusya.
7. Dewi
Subadra
Nama lain :
Rara Ireng ( nama sewaktu kecil )
Ayah :
Prabu Basudewa
Suami :
Raden Arjuna
8. Dewi
Arimbi
Di dalam
mimpinya ia bertemu dengan kesatria Pandawa yang kedua, ia pun berusaha untuk
mencarinya. Akhirnya ia mendapatnya saat Werkudara membuka hutan untuk
dijadikan negara. Ia menemuinya tetapi Werkudara menolaknya karena putri itu
menyerupai raksasa. Pada saat itu ibu Werkudara, Dewi Kunti berkata”Oh, kasihan
benar kamu, anak cantik.” Maka pada saat itu Dewi Arimbi berubah menjadi
seorang putri yang sangat cantik. Akhirnya ia diperistri Raden Werkudara dan
kemudian ia melahirkan Raden Gatutkaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar